Berikut ini adalah Syarat Tumbuh Tanaman Cabai, ada beberapa faktor yang perlu terpenuhi antara lain :
Faktor Agroklimat
Suhu berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, demikian juga terhadap tanaman cabai.Suhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah 24-28°C. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Syarat tumbuh tanaman cabai dalam budi daya tanaman cabai adalah sebagai berikut: 1) Iklim Suhu berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, demikian juga terhadap tanaman cabai.
Suhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah 24-28°C. Pada suhu tertentu seperti 15°C dan lebih dari 32°C akan menghasilkan buah cabai yang kurang baik. Pertumbuhan akan terhambat jika suhu harian di areal budidaya terlalu dingin. Tanaman cabai dapat tumbuh pada musim kemarau apabila dengan pengairan yang cukup dan teratur.
Penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran secara penuh, (sepanjang hari) bila penyinaran tidak penuh pertumbuhan tanaman tidak akan normal. Walaupun tanaman cabai tumbuh baik di musim kemarau tetapi juga memerlukan pengairan yang cukup. Adapun curah hujan yang dikehendaki yaitu 800-2000 mm/tahun. Suhu dan Kelembaban Tinggi rendahnya suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Adapun suhu yang cocok untuk pertumbuhannya adalah siang hari 21°C-28°C, malam hari 13°C -16°C, untuk kelembaban tanaman 80%.
Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin sepoi-sepoi.Angin berfungsi menyediakan gas karbon dioksida (CO2) yang dibutuhkannya. Ketinggian tempat untuk penanaman cabai adalah dibawah 1400 mdpl. Berarti cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1400 mdpl). Di daerah dataran tinggi tanaman cabai dapat tumbuh, tetapi tidak mampu berproduksi secara maksimal.
Faktor Lahan
Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah yang datar, dapat juga ditanam pada lereng-lereng gunung atau bukit.Tetapi kelerengan lahan tanah untuk cabai adalah antara 0-10 %..Tanaman cabai juga dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat.
Pertumbuhan tanaman cabai akan optimum jika ditanam pada tanah dengan pH 6-7. Tanah yang gembur, subur, dan banyak mengandung humus (bahan organik) sangat disukai. Tanaman cabai dapat tumbuh disegala macam tanah, akan tetapi tanah yang cocok adalah tanah yang mengandung unsur-unsur pokok yaitu unsur N dan K, tanaman cabai tidak suka dengan air yang menggenang.
Pemupukan dan Nutrisi Tanaman
Tanaman cabai merah membutuhkan pupuk untuk pertumbuhan dan produksi cabai merah, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik jenis pupuk majemuk. Pupuk majemuk cukup menggandung hara dengan presentase kandungan unsur hara makro yang berimbangan yaitu NPK 16:16:16. Pupuk ini berbentuk padat mempunyai sifat lambat larut sehingga diharapkan dapat mengurangi kehilangan hara melalui pencucian, penguapan, dan pengikatan menjadi senyawa yang tidak dapat tersedia bagi tanaman. Pupuk majemuk memenuhi kebutuhan hara N,P,K, Mg dan Ca bagi tanaman, warnanya kebiru-biruan dengan butiran mengkilap seperti mutiara.
Untuk Pertumbuhannya tanaman cabai merah membutuhkan pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Pupuk kandang diberikan seminggu sebelum tanam,atau kompos 5-10 ton/hektar dan SP-36 (300-400 kg/ha) diberikan sebagai pupuk dasar. Pupuk susulan yang terdiri atas Urea 150-200 kg/hektar, ZA 400-500 kg/hektar dan KCl (150-200 kg/hektar) atau pupuk NPK (16-16-16) 1 ton/hektar, diberikan 3 kali yaitu 1/3 bagian sebagai pupuk dasar, 1/3 bagian sebagai pupuk susulan pertama (30 HST) dan 1/3 bagian sebagai pupuk susulan kedua (60 HST).
Aspek Panen dan Pasca Panen
Penanganan pasca panen cabai dapat dilakukan berdasarkan prinsip Good Handling Practices (GHP).Good Handling Practices adalah cara penanganan pascapanen yang baik yang berkaitan dengan penerapan teknologi serta cara pemanfaatan sarana dan prasarana yang digunakan.
Good Handling Practices meliputi pelaksanaan kegiatan penanganan pascapanen produk pertanian secara baik dan benar, sehingga mutu produk dapat dipertahankan, menekan kehilangan karena penyusutan, kerusakan dan memperpanjang masa simpan dengan tetap menjaga status produk yang tangani.
Sebelum didistribusikan, cabai yang telah dipanen harus melalui rangkaian proses pasca panen yang meliputi kegiatan sortasi, curing, pengemasan dan penyimpanan. Sortasi dilakukan untuk memisahkan antara cabai yang rusak. Sortasi bertujuan untuk memperoleh hasil yang berkualitas baik dengan tingkat kematangan yang seragam. Curing dilakukan untuk memaksimalkan pembentukan dan kestabilan warna cabai sebelum diolah. Tujuannya untuk membuang panas lapang. Biasanya para petani melakukan curing dengan cara menghamparkan cabai yang dipanen di tempat teduh.
Pengemasan cabai dilakukan untuk melindungi cabai dari kerusakan selama pengangkutan. Kemasan dibuat berbagai bahan dan bentuknya disesuaikan dengan kapasitas cabai yang akan dikemas. Untuk pasar luar negeri (ekspor), cabai dikemas menggunakan boks karton dan disusun memenuhi volume boks kemasan. Kemasan diberi ventilasi udara sehingga tidak tertutup sama sekali. Pada bagian luar kemasan diberi label dengan gambar agar lebih menarik.
Penyimpanan cabai merah pada ruang penyimpanan bersuhu 8-12°C dengan kelembaban 90-95% dapat mempertahankan masa simpan selama 6-8 hari. Cara terbaik untuk menyimpan cabai merah segar adalah dengan penyimpanan dingin. Penyimpanan dingin bertujuan untuk menekan tingkat perkembangan mikroorganisme dan perubahan biokimia.
Artikel ini di tulis oleh : oci Undip Semarang
Diterbitkan oleh : Agroloka.com
Kalo Anda sedang mencari bibit cabai siap tanam silahkan kunjungi postingan : Jual bibit cabe